PENDEKATAN HUMANISTIK-EKSISTENSIAL

Pendekatan humanistik – eksistensial merupakan suatau pendekatan yang berusaha mengembalikan pribadi kepada fokus sentral, yakni memberikan gambaran tentang manusia pada tarafnya yang tertinggi. Selain itu, pendekatan ini memberikan kontribusi yang besar dalam bidang psikologi. Yakni tentang penekanannya terhadap kualitas manusia terhadap manusia yang lain dalam proses teurapeutik. Maka dari itu, akan lebih meningkatkan kebebasan konseli dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang di ambilnya. Ini merupakan terobosan yang cukup bagus dalam menunjukkan diri pada inti perjuangan manusia kontemporer.
Greening (1971) merangkum pendekatan ini dalam tulisannya:
“ Humanisme eksistensial sebagai suatu orientasi psikologi menggabungkan aspek –aspek eksistensialisme dan humanisme dengan cara yang membuktikan sumbangan-sumbangan keduanya sambil mencoba menghindari kekurangan-kekurangannya. Jadi, humanisme eksistensial lebih meyakinkan di banding banyak eksistensialisme, namun lebih mengenal keterbatasan dan keniscayaan aktualisasi diri manusia di banding dengan para humanis yang terpusat pada kesenangan dan pertumbuhan. Humanisme eksistensial mencakup pengakuan eksistesialisme terhadap kekacauan absurditas, keniscayaan, keputusasaan, dan “keterlemparan” manusia ke dalam dunia tempat dia sendiri bertanggung jawab atas pemenjadiannya. Humanisme eksistensial juga mencakup dalil humanistik bahwa manusia memiliki potensi yang besar untuk mentransformasikan dirinya sendiri sebagai suatu dorongan yang tidak bis adi tekan kepada pengalaman pemenuhan yang menguji batas-batas potensi itu terhadap hambatan-hambatan yang inheren pada keberadaan.” (greening, 1971, hlm 9, dalam corey, 2009 hlm 83)

sumber:

Gerald Corey, teori dan praktek konseling dan psikoterapi,

J Feist & G J Feist, the theories of personality,

1 responses to “PENDEKATAN HUMANISTIK-EKSISTENSIAL

  1. Ping-balik: Terapi humanistik eksistensial | carneliandya wiwitania putri

Tinggalkan komentar